Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDIP Budiman Sudjatmiko menilai bahwa terjadinya aksi penutupan gereja di Ciledug, pembongkaran makam di Yogyakarta dan beberapa aksi intoleransi lainnya seperti kasus di Sampang Madura adalah karena pemerintah yang tutup mata dan tak mau mengurusinya secara langsung.
“Saya patah hati dengan pemerintah ini, sementara mendapatkan penghargaan internasional tentang menjaga toleransi tapi disatu sisi tangan yang lain dan bahkan matanya tidak mau melihat dan bahkan tidak mau menengok,” jelasnya kepada Jawaban.com di Jakarta, Kamis (26/9).
Lebih lanjut Budiman melihat bahwa kinerja presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam penegakan hukum terutama kasus intoleransi patut dipertanyakan. “Padahal intoleransi itu terjadi tepat di depan mata dan hidungnya. Mereka menutup matanya menutup hidungnya. Tapi disaat yang bersamaan tangan mereka justru menerima (intoleransi).”
Hanya pemimpin yang punya keberanian dan integritas tinggi yang mau untuk turun langsung menyelesaikan kasus-kasus dan masalah sensitif ditengah masyarakatnya. Pembiaran hanya akan membuat kasus serupa terjadi dengan kadar yang meningkat dan lebih parah.
Baca Juga Artikel Lain
Sumber : Jawaban.com | Daniel Tanamal